Indonesia
telah dijajah oleh bangsa Barat sejak abad XVII, namun kesadaran nasional
sebagai sebuah bangsa baru muncul pada abad XX. Kesadaran itu muncul sebagai
akibat dari sistem pendidikan yang dikembangkan oleh pemerintah kolonial.
Karena, melalui pendidikanlah muncul kelompok terpelajar atau intelektual yang
menjadi motor penggerak nasionalisme Indonesia. Melalui tangan merekalah,
perjuangan bangsa Indonesia di dalam membebaskan diri dari belenggu
kolonialisme dan imperialisme Barat memasuki babak baru. Inilah yang kemudian
dikenal dengan periode pergerakan nasional. Perjuangan tidak lagi dilakukan
dengan perlawanan bersenjata tetapi dengan menggunakan organisasi modern.
Ide-ide
yang muncul pada masa pergerakan nasional hanya terbatas pada para bangsawan
terdidik saja. Selain merekalah yang mempunyai tingkat pendidikan yang tinggi
juga karena hanya kelompok bangsawanlah yang mampu mengikuti pola pikir
pemerintah kolonial. Mereka menyadari bahwa pemerintah kolonial yang memiliki
organisasi yang rapi dan kuat tidak mungkin dihadapi dengan cara tradisional
sebagaimana perlawanan rakyat sebelumnya. Inilah letak arti penting organisasi
modern bagi perjuangan kebangsaan.
Ada
beberapa faktor yang menyebabkan lahirnya nasionalisme Indonesia. Secara umum
bisa dikelompokkan menjadi dua, yaitu faktor yang berasal dari dalam dan luar.
Faktor dari dalam antara lain sebagai berikut.
- Seluruh Nusantara telah menjadi kesatuan politik, hukum, pemerintahan, dan berada di bawah kekuasaan kolonial Belanda. Ironisnya adalah eksploitasi Barat itu justru mampu menyatukan rakyat menjadi senasib sependeritaan.
- Munculnya kelompok intelektual sebagai dampak sistem pendidikan Barat. Kelompok inilah yang mampu mempelajari beragam konsep Barat untuk dijadikan ideologi dan dasar gerakan dalam melawan kolonialisme Barat.
- Beberapa tokoh pergerakan mampu memanfaatkan kenangan kejayaan masa lalu (Sriwijaya, Majapahit, dan Mataram) untuk dijadikan motivasi dalam bergerak dan meningkatkan rasa percaya diri rakyat di dalam berjuang menghadapi kolonialisme Barat.
Kondisi
itulah yang mampu memompa harga diri bangsa untuk bersatu, bebas, dan merdeka
dari penjajahan. Meskipun begitu, harus diakui bahwa munculnya kesadaran
berbangsa itu juga merupakan dampak tidak langsung dari perluasan kolonialisme.
Oleh karena itu, para mahasiswa yang menjadi penggerak utama nasionalisme
Indonesia bisa disebut sebagai tokoh penggerak dari masyarakat.
Faktor dari luar antara lain sebagai berikut.
- Adanya All Indian National Congress 1885 dan Gandhiisme di India.
- Adanya kemenangan Jepang atas Rusia (1905), yang menyadarkan dan membangkitkan bangsa-bangsa Asia untuk melawan bangsa-bangsa Barat.
- Munculnya paham-paham baru di Eropa dan Amerika yang masuk ke Indonesia, seperti: liberalisme, demokrasi, nasionalisme; yang kesemuanya mempercepat lahirnya Nasionalisme Indonesia.
Nasionalisme
Indonesia muncul sebagai reaksi dari kondisi sosial, politik, dan ekonomi yang
ditimbulkan oleh adanya kolonialisme. Oleh karena itu, gerakan nasionalisme
pada awal abad XX tidak bisa dipisahkan dari praktik kolonialisme sebab
keduanya merupakan hubungan sebab akibat. Hanya saja, pada tahap awal
nasionalisme berkembang pada tingkat elite yaitu kelompok bangsawan terpelajar.
Merekalah
yang mula-mula memiliki kesadaran adanya diskriminasi kehidupan bangsa dan
berusaha mencarikan jawabannya. Bentuk gerakannya memiliki corak yang beragam
mulai dari yang bersifat etnis, kultural, hingga nasional. Itulah latar
belakang munculnya nasionalisme Indonesia. Meskipun banyak mengadopsi nilai dan
pengertian dari luar, tetapi nasionalisme Indonesia tetap memiliki spesifikasi
tersendiri.
Tahapan perkembangan
nasionalisme Indonesia adalah sebagai berikut.
Periode
Awal Perkembangan
Dalam
periode ini gerakan nasionalisme diwarnai dengan perjuangan untuk memperbaiki
situasi sosial dan budaya. Organisasi yang muncul pada periode ini adalah Budi
Utomo, Sarekat Dagang Indonesia, Sarekat Islam, dan Muhammadiyah.
Periode
Nasionalisme Politik
Periode
ini, gerakan nasionalisme di Indonesia mulai bergerak dalam bidang politik
untuk mencapai kemerdekaan Indonesia. Organisasi yang muncul pada periode ini
adalah Indische Partij dan Gerakan Pemuda.
Periode
Radikal
Dalam
periode ini, gerakan nasionalisme di Indonesia ditujukan untuk mencapai
kemerdekaan baik itu secara kooperatif maupun non kooperatif (tidak mau
bekerjasama dengan penjajah). Organisasi yang bergerak secara non kooperatif,
seperti Perhimpunan Indonesia, PKI, PNI.
Periode
Bertahan
Periode
ini, gerakan nasionalisme di Indonesia lebih bersikap moderat dan penuh
pertimbangan. Diwarnai dengan sikap pemerintah Belanda yang sangat reaktif
sehingga organisasi-organisasi pergerakan lebih berorientasi bertahan agar tidak
dibubarkan pemerintah Belanda. Organisasi dan gerakan yang berkembang pada
periode ini adalah Parindra, GAPI, Gerindo.
Dari
perkembangan nasionalisme tersebut akhirnya mampu menggalang semangat persatuan
dan cita-cita kemerdekaan sebagai bangsa Indonesia yang bersatu dari berbagai
suku di Indonesia.
Sumber:
http://id.wikipedia.org/wiki/Nasionalisme_Indonesia
http://plengdut.blogspot.com/2012/10/kelahiran-nasionalisme-indonesia.html
http://budisma.web.id/materi/sma/sejarah-kelas-xi/latarbelakang-lahirnya-nasionalisme-indonesia/
sangat bermanfaat!! ^^
BalasHapusmakasih sangat membantu
BalasHapus